Syarat Wajibnya Shalat (hal. 76)

🎬 Halaqoh 76
📜 Syarat Wajibnya Sholat (2)
🔊 Oleh Ust. Abu Ziyad Eko Haryanto, MA
-----------------------

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

أَلْحَمْدُ لِلّهِ وَالصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Ikhwan dan akhwat yang dimuliakan ALLOH, kita akan memasuki halaqah yang ke-76. Dan pada halaqah ini kita masih membahas syarat-syarat wajibnya sholat.

🍃Kita akan bahas syarat yang terakhir, dikatakan,"Salah satu syarat wajibnya sholat adalah berakal", dimana akal ini merupakan batasan seseorang itu menerima kewajiban syari'ah atau tidak adalah akal.

➖Kalau seseorang sekalipun dia beragama islam, sudah baligh namun dia tidak berakal/gila, maka dia tidak diwajibkan untuk menunaikan ibadah baik sholat maupun yang lainnya.

🔹Karena orang yang tidak berakal, tidak bisa mengontrol dirinya, bagaimana ia akan beribadah dengan benar kalau dia misalkan pakai baju saja kadang-kadang lupa, atau dia sendiri kadang tidak ingat dengan apa yang diperintahkan padanya❓

🔑Maka akal ini adalah tempat tumpuan bagi kewajiban-kewajiban syari'ah yang diwajibkan kepada seseorang.

🔸Kemudian apa dalil dari syarat-syarat ini (islam, baligh, berakal)❓

📚Tentang islam sudah kita bahas, diantara dalil yang mewajibkan seseorang untuk sholat apabila ia beragama islam adalah hadits Mu'adz bin Jabal yang sudah kita bahas sebelumnya ketika beliau diutus ke yaman, Rosulullah menyuruh dan berwasiat kepadanya bahwasanya hemdamnya yang pertama kali diajarkan kepada penduduk yaman adalah agar mereka bersyahadat bahwa tidak ada tuhan selain ALLOH dan Muhammad utusan ALLOH.

📌Rosulullah bersabda,"Ajaklah mereka pertama kali untuk bersyahadat bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah selain ALLOH dan Muhammad adalah utusan ALLOH".

🔑Ini merupakan kunci seseorang itu bisa masuk islam, bahwasanya kalimat laa ilaha illallah, kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain ALLOH adalah kunci untuk memasuki agama islam. Sekalipun orang meyakini kebenaran islam, namun apabila ia tidak mengucapkannya dengan lisan, dan bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali ALLOH dan Muhammad utusan ALLOH, maka amalannya tidak akan diterima disisi ALLOH Subhanahu wa Ta'ala walaupun ia beramal dengan amalan yang sangat banyak baik kepada manusia maupun kepada ALLOH.

✔Jadi yang pertama kali yang diajarkan adalah supaya mereka bertauhid kepada ALLOH dalam beribadah mereka dan mengikrarkan ketauhidannya dengan mengucapkan syahadat. Kalau mereka sudah bersyahadat, berarti mereka sudah masuk kedalam lingkaran islam.

➖Maka apabila mereka telah mentaatimu wahai Mu'adz untuk mengucapkan syahadat dan mau memeluk ajaran islam, maka beritahukan kepada mereka bahwasanya ALLOH telah mewajibkan kepada mereka lima kali sholat dalam sehari dan semalam yaitu subuh dua rakaat, dhuhur empat rakaat, ashar empat rakaat, maghrib tiga rakaat dan isya empat rakaat.

🔹Adapun sisanya adalah sholat-sholat sunnah tidak wajib. Dimana orang jika mengamalkannya dapat pahala. Namun kalau ditinggalkan tidak berdosa. Hadits ini shohih diriwayatkan oleh Buchori dam Muslim dalam kitab shohihnya dan sahabat Ibnu Abbas radhiyallohu 'anhuma.

📌Adapun tentang syarat yang kedua dan ketiga itu seseorang yang wajib sholat adalah apabila dia telah baligh dan berakal serta tidak gila, diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Tholib radhiyallohu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Pena catatan amal seseorang diangkat dari tiga kelompok:

1⃣Dari orang yang tidur hingga dia bangun.

✏Orang yang sedang tidur tidak akan dicatatan kebaikan dan keburukannya. Kalau seandainya ada orang yang sedang tidur dia bersedah, memberi orang ke orang yang disampingnya atau ketika dia tidur, dia membaca qur'an, ataunbarangkali dia tidur terus sholat. Maka amalan ini tidak akan diterima oleh ALLOH.

🔸Kenapa❓

Karena dia berada diluar kesadaran. Akalnya sedang tidak berjalan sampai dia bangun.

✔Demikian juga kalau dia melakukan keburukan, misalkan dia tidur lalu mencela orang, atau membuka auratnya, atau melakukan perbuatan yang tidak senonoh, atau melakukan dosa secara umum, maka ia tidak dicatat sebagai orang yang melakukan dosa karena masih tidur dan akalnya tidak bekerja dengan normal. Sampai dia bangun, baru ditulis amalannya.

2⃣Yang kedua, dari anak kecil hingga dia mimpi basah.

✏Artinya sampai dia dewasa. Anak kecil kalau berbuat baik atau buruk, tidak dicatat amal perbuatannya dari sisi kewajiban. Namun jika ia melakukan kebaikan akan dicatat sebagai amalan sunnah/tambahan.

➖Kebalikannya, kalau mereka melakukan keburukan maka dia diampuni, karena anak kecil tidak berdosa dan tidak berkewajiban memenuhi syari'at. Namun perlu dilatih. Kalau ia sudah dewasa, baru dicatat amalnya.

👆Itu menunjukkan .bahwasanya syarat diterimanya amal adalah dia sudah baligh termasuk juga sholat, maka dia tidak wajib sampai dia baligh.

3⃣Yang ketiga, dari orang gila sampai ia berakal.

✔Kalau orang gila melakukan suatu perbuatan maka tidak ada hukumnya dalam islam, baik dari sisi kebaikan maupun keburukan.

⚠Namun kalau dia merusak barang orang, demikian pula anak kecil merusak barang orang, atau seorang yang sedang tidut merusak barang orang, maka dia tetap berkewajiban menggantinya.

🔸Kenapa❓

✏Karena ini tentang hak manusia, sedangkan yang dimaksud disini adalah hak ALLOH. Yang tidak kena hitung catatan baik dan buruk adalah tentang hak ALLOH.

➖Artinya tidak dosa dan juga tidak mendapat pahala sampai dia itu sembuh dari kegilaannya.

✏Jadi ini merupakan syarat yang ketiga yaitu berakal. Kalau orang gila tidak berakal, makanya tidak diterima ibadahnya dan tidak wajib beribadah. Tidak wajib sholat, tidak wajib yang lainnya dari ibadah-ibadah kepada ALLOH Subhanahu wa Ta'ala.

🔹Demikian juga anak kecil tidak wajib sholat dan ibadah lain hingga dia dewasa dan dia baligh. Begitu juga orang yang tidur juga tidak berakal hingga dia bangun dan berfungsi kembali akalnya, baru diterima ibadahnya dan amalannya.

📚Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan yang lainnya dalam sunannya. Ini adalah dalil tentang tiga syarat tadi, yang disebutkan dalam kitab ini oleh muallif bahwasanya syarat sholat wajib bagi tiga orang, yang pertama beragama islam, yang kedua baligh dan yang ketiga berakal.

Demikian yang kita bahas pada kesempatan kali ini. Mudah-mudahan bermanfaat.

بِاللهِ التَوْفِيْقِ وَالْهِدَايَةِ
وَصَلَّى اللّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ َ َ َ

Share on Google Plus

About ubaidillah

0 komentar:

Posting Komentar