BAB SHALAT BAGIAN 1 (halaqoh 71)


 Halaqoh 71
 Bab Shalat
 Oleh Ust. Eko Haryanto Abu Ziyad,Lc. M.A.
--------------------
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
أَلْحَمْدُ لِلّهِ وَالصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Ikhwan dan akhwat yang dimuliakan Alloh. Alhamdullilah pada kesempatan kali ini kita 
memasuki kitab baru atau pembahasan baru, yaitu tentang bab Shalat.


  •  Shalat secara bahasa adalah "الدعاء" yang artinya adalah doa. Sedangkan dalam istilah para fuqaha, Imam Ar Rabi'i mendefinisikan bahwa shalat adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan, yang diawali atau dibuka dengan takbirotul ihrom yaitu dengan  mengucapkan Allahu Akbar dan ditutup dengan salam, tentunya dengan syarat-syarat yang khusus.
  • Ini disebutkan dalam kitab Hasiyah Al-Maghribi 'ala Nihaayatil Muhtaj, jilid 1 halaman 110, yang menunjukkan  definisi tentang shalat.
  • Disebutkan Bahwasanya shalat secara bahasa artinya "doa", dan memang di dalam shalat itu isinya doa-doa kepada Allah Subhanahu wa Ta'alaa dan pengagungan kepadanya.
  • Adapun secara istilah shalat adalah merupakan perkataan-perkataan atau bacaan-bacaan dan perbuatan-perbuatan yang diawali dengan takbirotul ihram dan diakhiri dengan salam, tentunya dengan syarat-syarat khusus yang telah disebutkan oleh para ulama.
Kemudian muallif mengatakan shalat fardhu itu ada lima macam, dan dalil tentang shalat fardhu ini adalah diantaranya firman Allah Subhanahu wa Ta'alaa dalam surat An-Nisa ayat 103, yang artinya:
"Sesungguhnya shalat itu diwajibkan bagi orang-orang yang beriman, dengan kewajiban yang ditentukan waktunya".
Jadi kewajiban shalat ini, waktu-waktu wajibnya telah ditentukan dalam hadist-hadist Rosulullah shallallahu alaihi wa salam.

Adapun hadist yang menjelaskan tentang disyariatkanya shalat diantaranya adalah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu anhuma sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Buchori dan Muslim dan yang lainnya, Rosullulah shallallahu alaihi wa salam bersabda :
"Agama islam ini dibangun atas lima pilar  (lima rukun) :


  • Yang pertama adalah bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan  nabi Muhammad adalah utusan Allah.Jadi seseorng tidak mungkin bisa diterima sebagai seorang muslim atau amalannya diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'alaa sehingga dia mau mengucapkan kalimat syahadat [persaksian] bawasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan benar, tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah Subhanahu wa Ta'alaa. Apapun amalan dia, sekalipun dia beramal dengan amalan yang baik dan banyak, namun kalau dia tidak mengakui bawasanya Tuhan yang berhak disembah hanya Allah, maka tidak akan bermanfaat baginya sama sekali di akhirat, kalau di dunia mungkin bermanfaat, dia akan dipuji orang, dia akan disenangi orang karena perbuatannya baik, namun di akhirat -Wa'iyaadhubillah- dia akan masuk neraka dan tidak akan mendapatkan apa-apa dari amal perbuatannya di dunia karena dia tidak meng-Esa-kan Allah dalam ibadah. Kemudian seorang harus bersaksi dan meyakini bawasanya Muhammad adalah utusan Allah, nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus Allah Subhanahu wa Ta'alaa untuk membawa risalah islam [membawa ajaran islam] sebagai ajaran penutup untuk seluruh agama yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'alaa.

  • Kemudian pilar islam yang kedua adalah mendirikan shalat.Shalat merupakan kewajiban yang diwajibkan Allah Subhanahu wa Ta'laa kepada kaum muslimin secara keseluruhan tanpa kecuali untuk melakukannya dalam kondisi apapun baik dia sedang lapang mapun sedang sempit, baik sedang sibuk maupun sedang longgar, maka dia wajib shalat.Dan seseorang tidak boleh meninggalkan shalat sama sekali kecuali ketika dia kehilangan syarat-syarat shalat seperti orang itu gila, orang itu pingsan, dan seterusnya.Maka dia tidak wajib shalat namun nanti harus mengqodho dan menggantinya.
  •  Kemudian yang ketiga adalah rukun islam yang ketiga membayar zakat.
  • Kemudian yang keempat adalah menunaikan haji,
  • Dan yang kelima adalah menunaikan puasa dibulan suci Ramadhan.
Memang disini tidak urut seperti rukun islam yang kita kenal, namun menyebutkan semua rukun islam yang lima.

Kemudian disebutkan juga tentang hukum shalat yang diwajibkan kepada kaum muslimin, seperti yang Rosulullah sebutkan dalam hadist tentang isra' dan mi'raj.
Ketika Rosulullah shallallahu alaihi wa salam naik ke langit yang ke tujuh untuk mendapatkan wahyu shalat.

Rosulullah shallallahu alaihi wassalam menyebutkan bahwa  Allah mewajibkan kepada umatku untuk menunaikan lima puluh kali shalat dalam sehari semalam.
Jadi pada awalnya, shalat itu diwajibkan kepada kaum muslimin lima puluh kali dalam sehari semalam, kemudian terjadi dialog (pertemuan beliau dengan nabi musa) yang mengusulkan supaya meminta keringanan karena umat Muhammad tidak mungkin dan tidak akan mampu melakukan shalat lima puluh kali dalam sehari semalam seperti yang dilakukan oleh umatnya nabi musa alaihis salam.

Kemudian rasulullah shallallahu alaihi wa salam menemui Alloh kembali dan meminta keringanan sampai akhirnya shalat itu dari lima puluh menjadi cuma lima kali dalam sehari semalam.
Kemudian Allah berfirman bahwa shalat yang diwajibkan padamu  wahai Muhammad dan umatmu adalah lima kali dan pahalanya sama dengan lima puluh kali shalat dan tidak dirubah lagi firman-Ku".
Artinya kewajiban ini sudah tidak ada perbahan lagi, yaitu lima kali sehari semalam sampai hari kiamat.
Hadist ini sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan muslim dan yang lainnya dalam kitab shahihnya.

Itu beberapa dalil yang menunjukkan tentang wajibnya shalat kepada kaum muslimin baik disebutkan dalam al-quran maupun sunnah Rosulullah shallallahi alaihi wa salam.
Demikian yang bisa kita bahas pada halaqah kali ini, in Syaa Allah kita akan lanjutkan pada halaqah berikutnya tentang shalat dan yang terkait dengannya.
Terima kasih
بِاللهِ التَوْفِيْقِ وَالْهِدَايَةِ
وَصَلَّى اللّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

 Murojaah : Ust. Eko Haryanto Abu Ziyad, Lc. M.A
 Publish Ulang : Acep Firmansyah♻.
Share on Google Plus

About ubaidillah

0 komentar:

Posting Komentar